Senin, 15 April 2013

KASIH SAYANG DALAM TERIMA KASIH



Disini tegak berdiri kalimah-kalimah kalam Illahi
Iqra membaca kian mudah tanpa filosofi berarti
Terima Kasih mudah terucap tanpa falsafah sejati
Semua serba terburu-buru hingga libur hari sabtu
Untuk tegakkan kekeluargaan agar kembali bermutu

Terima Kasih dari Kekasih ketulusan Maha Pengasih
Terima Kasih kembali Sayang keikhlasan Maha Penyayang
Semakin tulus mengasihi semakin ikhlas menyayangi
Terima kasih tanpa Kasih Sayang hanyalah pemborosan
Jasa  guru, jasa karyawan,  buruh dan pekerja tanpa  Kasih
Pedagang, pembeli, saudagar, pejabat hilang rasa Sayang
Kian parah tak terarah anak dituntut jasa orang tua karena Kasih
Orang tua di dera di paksa anak sebab kewajban tanpa Sayang
Amanah mesti berbalas jasa tanpa Cinta dan Kasih Sayang

Saat ini semua serba praktis selalu dengan dinilai ekonomis
Dahulu menganyam tampah bakul seharian dihargai dapur ngebul
Kapas..? dipintal, ditenun, menjadi bahan dijahit menjadi baju
Di barter dihitung dinilai dengan harga seharga makanan lembu

Duhai para perintis masihkah senang mendengar jerit tangis
Para legislatif yang katanya arif, para alim yang katanya agamis
Tunjukan jiwa ksatria dadali yang rela mati demi negeri
Jangan hanya menguras ekonomi dengan berbagi  korupsi
Wujudkan kasih sayangmu pada bumi pertiwi, cintamu pada tanah air
Cintamu pada rumah negeri kecilmu, kerajaan keluargamu
Cintamu pada dirimu, pada Rasulmu, pada Tuhanmu.

Terima kasih kata syukur sedalam Alhamdulillah
Terima kasih kembali ungkapan syukur horisontal vertikal
Alhamdulillahi rabbil’alamin, ar rahmani ar rahimi
Anugrah segala Nikmat Sang Pengasih Sang Penyayang
Nikmat kian berlipat-lipat tanpa hitungan jumlah yang banyak
Sedikit tapi penuh manfaat  faedah dan kembali segala berkah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar