Jodoh, kematian, bahagia, sengsara di Tangan Tuhan
Pesan simbolik kata siloka mutiara makna kehidupan
Tangan Tuhan tergantung
pada prasangka hambanya
Prasangka jiwa yang terpendam dalam relung sari qalbu
Terpendar transformatif pada perasaan sukma nyawa
Menjelma pada pesona indrawi, wujud dalam sikap aksi.
Khafi, Latifah, sirri, begitulah sufi menyebutnya berdzikir
Saat kitab hikmah mengurai asma asma berjumlah dawam
Dari lisan Terimalah Kasih Sayang ijazah sepenuh Rahmat
Menggetarkan akal mengurai makna dalam hakikat-hakikat
Menyusup imajinasi khayali dalam pikiran tertanam kuat
Menyatu padu dalam gairah jiwa membangun semangat
Subhanallah tasbih diri kehendak harap ikhlas beribadah taat
Alhamdulillah puji diri kehendak harap syukur karunia nikmat
Allahu Akbar luaskan diri kehendak sabar sempurna selamat
Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illa allahu wallahu
akbar
Sempurnakan dunia semesta terindra terpikirkan amatlah dekat
Dimensi nyata Karunia Allah pada realitas sekitar sebagai
Rahmat
La haula wala quwwata illa billahi al’aliyyi aladzim sebagai
isyarat
Keterbatasan kehendak harap kepada Ketentuan Qudrat Iradat
Perubahan harapan dalam tekad, af’al,sifat pun men jadi
tabiat
Sebagai balasan amal bakti dzikir meraih harap nikmat di
akhirat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar