Senin, 25 Januari 2016

KATA HATI MENGEJA KITAB SUCI

Bismillah...

Kitab Zabur yang menjabarkan Kemurnian Alam Lahiriyah yang nyata terdengar, terlihat, tercium, terasa tergenggam terlangkahi, dari berberapa lembar shuhuf yang berlapis lapis berkulit berdaging, berdarah basah berair bertulang.bersendi berotot berakal hati. Sedangkan
Kitab Taurat perjanjian lama yang menyempurnakan kemurnian Alam Lahiriyah dengan Mensucikan Alam bathiniyah tidak semua aksara yang terucap kata tertulis tata kalimat lahir dari kemurnian yang tersirat, ada gejolak hasrat manusiawi yang merajai setiap nurrani, mendera merejam harapan suci dengan keinginan keinginan yang hakiki, semesta adalah dunia dengan hukum kemurnian alam yang patut tunduk dan ditundukkan. Kemudian
Kitab Injil Perjanjian Baru sebagai Ruh saripati perasan dari Kitab Zabur dan Taurat beserta shuhuf shuhuf memurnikan harapan suci yang tersinari nurrani dengan meronai setiap gejolak hasrat manusiawi adalah impuls mutualis harapan suci adanya yang lahir sebab adanya yang bathin, membina bathin menjadi teramat utama Akhirat dalam melestarikan Kemurnian Alam. Datanglah
Kitab Alquran yang mulya memulyakan manusia sebagai raja diraja penguasa Alam Lahiriyah dan Alam Bathiniyah untuk menyempurnakan hubungan timbal balik antara kemurnian Alam Lahir (dunia nyata) dan kemurnian Alam Bathin. (dunia impian) Keseimbangan, jalan tengah ausatuha.
Jadilah AlFurqan yang membedakan hak dan bathil, salah dan benar. Yang kemudian di berinama Millah, kelompok atau golongan.
Al Hakim tegaknya Keadilan Alam yang mengejawntah pada hukum kemurnian Alam Lahir dan kemurnian Alam Bathin. Yang kemudian di beri nama syariat atau Hukum Agama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar