Musafir terpasung dalam sepinya malam,
Menyendiri dalam riuhnya keramaian.
Jejek-jejak lalu sedikit demi sedikit perlahan terungkap
Menyusri pantai harapan, menyisir kisi-kisi kehidupan
Aral dan rintangan berlalu dalam kelana panjang
Musafir terus perlahan mencari mutiara sejati
Memahami mutiara tetaplah mutiara dimanapun adanya
Dan mutiara pasti akan menunjukan sinarnya yang sama
Mutiara Indah yang terpesona memori masa lalu
Terjebak keinginan sesaat yang menorehkan luka
Cinta sejatinya sirna di pantai mimpi seindah pelangi
Musafir bimbang di gerbang indahnya hari esok
Mutiara cinta sejati membebaskan, ikhlas mempercayakan
Khawatirkan mutiara indah dalam derai sepanjang masa
Sejenak sang Musafir singgah lupakan harapan hari esok
Seiring waktu seirama rasa saling berbagi memaknai kasih
Dua Mutiara terjebak dalam dimensi keadaan yang sama
Menguji diri mengolah rasa, kasih sayang kian terpatri
Janji pun terucap sebab khilap merasuki cinta kasih suci
Berlalunya waktu beralihnya masa musafir gundah gulana
Penantian yang panjang dan kesetiaan pada janji cinta
suci
Sang waktu tak pernah menunggu bening mutiara mesti
diraih
Mutiara indah selalu tampak resah, perubahan tak pernah jadi
Demi cinta kasihnya musafir berharap ini titik akhir
Musafir Kelana heningkan diri demi harapan bahagia hari
esok
Mesti luka menorehkan tanda, bahagia dalam dera keikhlasan
Selamat menyonsong tahun baru dan memperbaharui harapan
Do’a restu musafir kelana menyertai perubahan yang baik
Datang selembut angin, menerjang bagai harimau lapar
Menghadang setiap kemungkaran yg terselip diantara
mutiara
………………….... MENATA HATI, MUTIARA KASIH …………………………
Tidak ada komentar:
Posting Komentar