Minggu, 24 Februari 2013

KULTUS KULTUS



Pagi ini cerah
Aku tersenyum saat mata terbuka
Setelah lelah membaca
Luas tanpa batas
Otakku lelah walau semua energi berpusat
Kegelapan membatasi ketakterhinggaan

Siang ini aku turut tersenyum
Menatap dinding rumahku
Keterbatasan membuatku bahagia
Kebahagiaan yang ingin ku kasih pada Kekasih
Harapku Kekasihku membalas kasihku berlipat-lipat

Kuterima bahagiaku dalam batas mampuku
Kultus ? Kebahagiaan itu dimana ?
Di neraka kamu sengsara
Di syurga penuh nikmat
Pikirku berharap nuraniku memancarkan cahaya ilmu
Cahaya kebahagiaan yang nikmatnya kusyukuri

Kultus-kultus menarik semua energi baktiku
Badanku kekuasaanku darah dagingku
Tapi aku bukan Fir’aun atau Musa
Aku adalah aku
Di bajuku
Dirumahku
Tanah tumpah darah kelahiranku

Senyumku kian lebar melihat para pengagum kultus
Mereka keras kepala memegang kultus
Bagai Qarun dalam kisah mesir kuno
Aku merasa bodoh
Dan terus dibodohi
Pembodohan membunuh ribuan energi, jutaan, milyaran, trilyunan
Bahkan tak terbatas tak terhingga

Mestikah kita terjebak pembodohan masal
Fajar harapan menyala berkobar
Semangat di dada, singsingkan lengan baju
Gerakkan langkahmu
Sambut Rahmat penuh kasih Maha Pengasih
Genggam erat jadi nikmat
Berbagi hidup lebih bermanfaat
Rahmat cinta untuk semesta

S01012013/dinsaga/1255

Tidak ada komentar:

Posting Komentar